Jumat, 27 September 2013

Allah's Plans


Salah satu resolusi saya tahun ini adalah menerbitkan buku cerita anak dan novel teenlit. Baik cerita anak ataupun novel sudah mulai saya tulis maka optimis banget bakal bisa kelar. Namun, kenyataannya beda dengan yang direncanakan. Saya justru lebih banyak menulis buku resep. Buku resep dengan sistem jual putus. Karena saya salah satu penulis 'matre' dimana salah satu tujuan menulis untuk mendapatkan uang, maka tawaran pekerjaan menulis buku resep dengan sistem jual putus sangat saya minati. Apalagi hobi saya memang berkenaan dengan membuat makanan dan memotret makanan. Pembayaran sistem jual putus diberikan 1-2 bulan setelah naskah kita serahkan. Karena memang hobi membuat makanan dan memotret maka saya bisa cepat menyelesaikan pekerjaan itu. Sebulan,saya bisa mendapatkan fee dengan nomimal 2 juta koma sekian hingga 8 juta. Nilai yang sangat menggiurkan untuk penulis pemula dan  sedang butuh duwit hahaha.

Tidak,saya tidak menyesali kenapa resolusi saya  tidak terlaksana,malah hal yang tidak saya rencanakan terjadi,yaitu menulis buku resep. Saya ambil sisi positifnya. Saya anggap itu pertolongan Allah. di saat kondisi keuangan sedang seret maka fee menulis buku resep sangat menghidupi. saya bisa membantu suami saya membayar cicilan mobil dan mencukupi kebutuhan lainnya. Selain itu kemampuan saya memotret menambah. Kemudian, kamera saya yang dulunya prosumer berganti ke DSLR. Dan dari fee menulis buku resep itulah,saya bisa menambah modal untuk usaha saya yaitu berjualan secara online. Saya bisa mendirikan sebuah agen ekspedisi di rumah. Dan masih banyak lagi manfaatnya lainnya.


Kita punya rencana,Allah yang punya hak sepenuhnya untuk menentukan menjadi terlaksana atau tidak rencana tersebut. Namun,pasca Idul Fitri,saya agak lembat mengerjakan pekerjaan yang berkaitan dengan tulis menulis resep. Bukan sudah tidak minat tapi memang sangat repot dengan pekerjaan sebagai pedagang online. Saya biasa menulis dini hari namun akhir akhir ini dini hari dilewati dengan melayani konsumen melalui 'inbox' di FB. Kadang tersisa waktu untuk menulis,kadang sama sekali tidak. Paginya lanjut melaksanakan tugas kenegaraan (Menyapu hingga memasak) lalu menjadi guru untuk Danu, lanjut melayani konsumen sambil menyiapkan barang pesanan konsumen. Siang hari waktu saya habis untuk 'packing'  dan pekerjaan yang berhubungan dengan dagang dan ekspedisi lainnya. Kalau tidak mendung,meski repot masih bisa memotret jam 4-5 tapi kalau mendung ya tidak memotret satu kreasi  resep pun. Usai magrib harus mengajari anak-anak lagi. Untuk mencari asisten toko online pun tidak mudah. Ya lagi-lagi diambil sisi positifnya. Allah pasti punya rencana lain yang lebih indah atas semua kondisi ini.

Ini tulisan asal nyoret karena rada sebel bin galau  pekerjaan membuat garnish gak kelar-kelar dan ditimbun dengan pesanan kue dan cokelat plus melayani konsumen yang beli panci dan pisau hehehe. Sejenak galau tidak masalah. Yuk ah bekerja tak jemu-jemu kembali. Saat ini Allah sedang menguji saya menjadi wanita kuat karena harus mencukupi semua kebutuhan hidup berikut cicilan. Suami saya seorang pekerja yang rajin namun Allah sedang menguji perusahaan tempatnya bekerja jadi gajiannya seret dalam setahun terakhir. It's ok. Everything will be okay as long as we try to make it okay. Iya,kaaann??

1 komentar:

  1. Subhanallah. Jadi ngiler neeeh. He he...

    Sampean tenaganya enggak ada matinya. Terinspirasi dari status-status fb sampean Ukhtii.:)

    BalasHapus